Magetan. Dalam rangka memberikan pengetahuan bagaimana cara
mengkaji kebutuhan Pasca Bencana dan penyusunan reaksi rehabilitasi dan
rekontruksi Pasca Bencana secara cepat, tepat dan terpadu. Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengkajian Kebutuhan Paska Bencana
(Jitupasna) yang diselenggarakan di Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan. (Kamis,
5/12)
Bimbingan Teknis ini dihadiri
langsung Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magetan Ari Budi Santoso, SH. MM.
Narasumber Kepala Bidang Kesiapsiagaan dan Pencegahan BPBD Kabupaten Magetan
Suparman, S Sos. dan Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten
Magetan Feri YogaSaputra. Hadir pula Forkopimca Bendo diantaranya Camat Bendo
Tri Atmadi, S.Sos., Danramil 0804-13/ Bendo Kapten Inf Sarpan, Kapolsek Bendo
AKP Endang Wahyuni, SH. Anggota Koramil 0804-13/ Bendo, Anggota Polsek Bendo,
Perangkat Desa, Anggota TRC-PB dan Pusdalop BPBD Magetan.
Ari Budi Santoso, SH. MM. Kepala
Pelaksana BPBD Kabupaten Magetan mengatakan bahwa Potensi bencana alam di
Kabupaten Magetan antara lain banjir di daerah Kartoharjo, Ngelang dan Njajar,
Longsor Plaosan Panekan Poncol, kekeringan dan puting beliung. Kerugian akibat
bencana sangat mengganggu perekonomian di Kabupaten Magetan. Diperlukan
penangananan yang sangat serius dan pelayanan kepada masyarakat pasca bencana
alam. Kegiatan penanganan bencana alam terbagi menjadi 3 tahap antara lain Prabencana,
Tanggap darurat dan Pasca bencana.
Rehabilitasi dan rekonstruksi
dampak bencana merupakan upaya yang dilakukan dalam rangka penanggulangan
bencana pada tahap pasca bencana.
Rehabilitasi dan rekonstruksi dampak bencana harus selaras dengan
rencana pembangunan, baik di tingkat daerah maupun di tingkat nasional.
Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana (Jitu Pasna) adalah suatu rangkaian kegiatan
pengkajian dan penilaian akibat bencana, analisis dampak dan perkiraan
kebutuhan yang akan menjadi dasar bagi penyusunan renaksi rehabilitasi dan
rekonstruksi. Pengkajian dan penilaian meliputi identifikasi, perhitungan
kerusakan, kerugian fisik dan non fisik yang menyangkut aspek pembangunan
manusia, perumahan atau pemukiman, infrastruktur, ekonomi, sosial dan lintas
sektor.
Danramil 0804-13/ Bendo Kapten
Inf Sarpan mengatakan bahwa Kami sebagai Anggota TNI dan sekaligus sebagai Aparat Kewilayahan, kami siap
membantu dalam penanganan bencana. Baik dalam pelatihan-pelatihan dalam
menghadapi Bencana maupun membatu dalam Pra Bencana, pada saat tanggap Bencana
maupun pada saat pasca Bencana. Kita harus bersyukur wilayah Kecamatan Bendo
minim terhadap Bencana Alam, namun kita jangan terlena dengan hal tersebut.
Harus harus tetap waspada terhadap Bencana yang bisa timbul sewaktu-waktu
apalagi ini musim pancaroba sehingga sangat rawan terhadap Bencana Puting
beliung yaitu Desa Kleco, Setren, Duwet, Belotan dan bulugledeg. Sedangkan
untuk Bencana banjir di Desa Tegalarum yang dilalui sungai. (R13)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar