Rabu, 06 April 2016

Kisah di balik kasus Dandim Lamongan bunuh ajudan sendiri



Kisah di balik kasus Dandim Lamongan bunuh ajudan sendiri

Kopka Andi dituduh mencabuli anak komandan

setelah disiksa digantung dalam ke adaan di borgol
Merdeka.com - Awalnya Kopka Andi Pria Dwi Harsono diketahui tewas dengan kondisi menggantung di kantornya. Pihak Kodim lantas melaporkan dugaan kematian Kopka Andi. Penyebabnya bunuh diri karena Andi malu tepergok melakukan pelecehan seksual terhadap anak komandannya.

Namun hal itu dibantah oleh Ika Sepdina, istri dari Kopka Dani. Ika, warga Jalan Jengitri, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri datang ke Kodam V Brawijaya melaporkan hal yang tidak wajar dalam kasus kematian suaminya itu.


"Terakhir suami saya (Kopka Andi) menelepon hari Sabtu (11/10), dia kan berangkat hari Sabtu pagi. Waktu di telephone, dia bilang: Saya ada di kantor intel, saya dituduh mencabuli anaknya Dandim (Letkol Ade Rizal) yang masih berusia empat tahun," terang Ika di Makodam V Brawijaya.

Sebelum menelepon sang suami, seperti diceritakan Ika, istri Letkol Ade Rizal, Gina meneleponnya dan memintanya untuk datang ke Lamongan atau ke rumah dinas Dandim di lingkungan Kodim 0812, pada hari itu juga (11/10).

"Saat saya telephone itu, saya tanya ada masalah apa saya kok disuruh ke Lamongan? Suami saya bilang, dia tidak melakukan pelecehan seksual seperti yang dituduhkan. Dia juga bilang, apa sudah gila jika melakukan itu (pelecehan), itu kan anaknya Dandim atasan saya, apalagi anak saya juga perempuan," tutur Ika.

Kemudian, sekitar pukul 17.00 WIB, Ika dan ayahnya berangkat ke Lamongan dan sampai di tujuan sekitar pukul 19.30 WIB. Di rumah dinas Letkol Ade Rizal, Ika diminta istri Dandim menanyakan sendiri ke anaknya terkait tuduhan itu. Sang anak Dandim itupun mengatakan, "Om Andi jahat, dek G mau di tit tit in."

Sementara Kopka Andi, meski dipaksa mengakui perbuatannya tetap bergeming. Dia tetap pada jawabannya, yakni "tidak pernah melakukan perbuatan terlarang itu."

Di hari itu pula, Kopka Andi diberi pelajaran berupa shock terapi oleh Dandim di sebuah ruangan dan diperbolehkan pulang pada hari Senin (13/10).

Selanjutnya, Ika pulang ke Kediri. Pada hari Minggu, tanggal 12 Oktober, dia kembali mendapat telephone dari istri Letkol Ade Rizal, yang mengatakan kalau Kopka Andi telah mengakui perbuatannya. Ika pun diminta datang ke Lamongan, tapi di sana dia mendapati suaminya telah tewas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar