Rabu, 06 April 2016

Penyebab Kematian Janggal, Makam Ajudan Dandim Lamongan Dibongkar



Penyebab Kematian Janggal, Makam Ajudan Dandim Lamongan Dibongkar
@dakitanews Kediri – Merasa curiga penyebab kematian korban, keluarga ajudan Dandim 0812 Lamongan Kopral Kepala (Kopka) Andik Priya Dwi Harsono, dibongkar. Pihak keluarga belum menerima kematian korban yang dikabarkan akibat gantung diri.
Pembongkaran makam itu dilakukan pada Selasa (2/11) pagi pukul 09.00 Wib di pemakaman Kristen Lingkungan Pulosari Kelurahan/Kecamatan Pare Kabupaten Kediri. Makam tersebut dibokar dengan keperluan otopsi. Otopsi jenazah Kopka Andik Priya Dwi Harsono dilakukan oleh Dokter Forensik dari RS Dokter Soetomo Surabaya dan penyidik Pomdam V Brawijaya.
Abu Hanifah kuasa hukum keluarga almarhum Kopka Andik Priya Dwi Harsono menuturkan, pembongkaran makam ajudan Dandim Lamongan 0812 Letkol Ade Rizal, sengaja dilakukan lantaran dalam kematiannya pihak keluarga merasa ada yang janggal. Pasalnya saat keluarga korban mendapat kabar dari unit intel kodim Lamongan, Kopka Andi Priya Dwi Harsono ditemukan tewas gantung diri di ruangan Intel Kodim tersebut.
“Kalau orang gantung diri pada umumnya lidah menjulur dan kemaluannya mengeluarkan sperma. Istri korban saat di sana (Kodim Lamongan) di kepala korban ada bekas aniaya,” tutur Kuasa Hukum.
Menurut keterangan dari keluarga korban, Kopka Andik Priya Dwi Harsono sebelum ditemukan tewas gantung diri di ruangan intel Kodim Lamongan, 14 okteber 2014. Korban dituduh telah melakukan tindakan asusila mencabuli putri Dandim Lamongan yang masih berusia 4 tahun. “Korban sebelum meninggal dunia sempat memberi kabar ke istrinya Ika Sebrina, jika dia dituduh melakukan pelecehan sexual anak Dandim,” terang Abu Hanifah.
Terpisah, Handoko, 53, mertua almarhum Kopka Andik Priya Dwi Harsono didampingi Kuasa hukumnya menambahkan, setiba jenazah menantunya tiba di rumah duka dan akan digantikan baju, dirinya mengaku melihat sekujur tubuh korban ada bekas penganiayaan. “Saat kami mau ganti dengan pakaian kemeja tubuh menantu saya banyak lukanya hingga sampai ke paha. Tak hanya itu saja, bibirnya itu pecah dan di leher kayak ada bekas cekikan,” ungkapnya.
Atas dugaan penganiayaan tersebut, Handoko menyerahkan sepenuhnya langkah proses hukum ke kuasa hukumnya. Dia juga menyesalkan tindakan penganiayaan kepada menantunya itu. “Menantu saya nikah dengan anak saya dikaruniai satu anak perempuan. Masak menantu saya dituduh melakukan pelecehan sexual. Saya berharap keadilan dan kebenaran terbuka buat kami,” imbuh Handoko.
Sementara itu, Wakil Kepala Pusat Kodam V Brawijaya Letkol Heriyadi menuturkan, terkait kasus ini dia akan menjujung tinggi proses hukum yang berlaku. “Pasti kita junjung tinggi proses hukum yang berjalan. Dan sudah ada anggota TNI yang diperiksa dalam kasus ini,” papar mantan Dandim 0809 Kediri.(gar)
Keterangan Gambar : Tampak suana proses pembongkaran makam jenazah Kopka Andik Priya Dwi Harsono.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar