Minggu, 30 September 2018

Koramil 0804/03 Panekan Bersama Polsek Panekan Bersinergis Adakan Pengamanan Suroan Agung Peguruan . Setia Hati Winongo Wilayah Kecamatan Panekan.

Magetan, Sinergitas Koramil 0804/ 03 Panekan bersama polsek panekan adakan pengamanan peeguruan SH winongo ranting panekan.
dalam rangka suro agung perguruan PS.  SH winongo  akan melaksanakan kegiatan akbar di Gor Ki mageti Magetan. minggu(30/9/18)

Danramil 0804/09 Sukomoro dan Babinsa ds.Bibis Hadiri Hari Jadi Ke-4 PT ADMIRA ( ALAM DAMAI MITRA RAYA ) Unit Magetan

Magetan, Sukomoro' Minggu /30/2018 Danramil 0804/09 Sukomoro Kapten Inf Efendi Santoso dan Babinsa Ds. Bibis Ramil  0804/09 Serda Satriyono menghadiri Giat Tasyakuran Hari jadi ke 4 PT  ADMIRA  ( ALAM DAMAI MITRA RAYA ) Kegiatan dilanjutkan pembagian hadiah bagi karyawan yang disiplin dan profesional dalam bekerja.PT Alam Damai Mitra Raya sebagai Produsen playwood yg hanya memproduk Triplek untuk kebutuhan wilayah Magetan dan sekitarnya

Menjaga Tradisi Leluhur Babinsa Desa Suratmajan Koramil 0804/06 Maospati Hadiri acara Bersih Desa


Magetan, Tradisi bersih desa atau Nyadran yang dilaksanakan setiap Bulan Muharram atau bulan Suro adalah salah satu kefuatan peninggalan leluhur nenek moyang kita dan acara ini dilangsungkan serta merupakan acara yang tidak semata-mata hanya melakukan bersih-bersih lingkungan, tapi lebih pada kesejahteraan serta kerukunan masyarakat untuk menanamkan sifat syukur manusia kepada Maha Pencipta.

Sabtu, 29 September 2018

Babinsa Desa Tapen Menghadiri Resik Deso Di Desanya

Magetan, Lembeyan, Tradisi bersih Desa merupakan tradsi turun temurun dari zaman leluhurnya yang di adakan setiap setahun sekali. Adapun kegiatan Bersih Desa yang dilakukan oleh seluruh masyarakat dengan mengadakan selamatan atau syukuran di tempat-tempat yang di anggap keramat oleh masyarakat setempat yang konon menurut cerita dari nenek moyang tempat tersebut adalah tempat Pejuang yang telah babat (buka) Desa Tersebut.

Danramil 12 Lembeyan Bersama Forkopimca Menghadiri Acara Slametan Bersih Desa Dan Pelepasan Burung.


Magetan  Lembeyan, pada hari jum'at Pukul 13.15 wib S/d Pukul 16.30 wib.Danramil 0804/12 Lembeyan Kapten Inf Drs Puguh P. Menghadari acara suro 1 muharam 1440 H diDesa Lembeyan wetan,Kec.Lembeyan,Kab.magetan.

Jumat, 28 September 2018

Guna Melestarikan Budaya, Babinsa Desa Sumber Rejo Hadiri Kegiatan Bersih Desa Sumber Rejo


Magetan - Bati Bakti Koramil 0804/06 Dan Babinsa Desa Sumber Rejo Serda Mahmudi  hadiri Kegiatan Bersih Desa dan Tumpengan bersama Masyarakat Desa Sumber Rejo Kecamatan Maospati pada Kamis (27/09/2018). Dalam kegiatan yang merupakan agenda rutin tahunan tiap tiap Desa dan digelar pada saat Bulan Muharram atau yang dikenal sebagai Bulan Suro tersebut dihadiri  sekitar 150 orang warga masyarakat Desa Sumber Rejo selain itu juga mengundang Forkopimca Kecamatan Maospati, dari Koramil 0804/06 Maospati diwakili oleh Bati Bakti TNI Peltu Maryadi dan juga oleh Babinsa Desa Sumber Rejo Sersa Mahmudi.

Selain dari Masyarakat setempat juga mengundang  Polsek Maospati yang diwakili oleh Bhabinkamtibmas Desa Sumber Rejo, dari pejabat Desa yang hadir antara lain Kepala Desa, Toga, Tomas, dan Perangkat Desa Sumber Rejo termasuk Karang taruna Desa Sumber Rejo.

 Dalam kesempatan tersebut Peltu Maryadi menyampaikan ucapan tdrima kasih kepada seluruh warga masyarakat Desa Sumber Rejo dimana sampai saat ini masih menjaga tradisi peninggalan nenek moyang kita dahulu, kegiatan semacam ini harus terus dipertahankan dan dilestarikan keberadaanya, " Kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan adat istiadat dan merupakan tradisi budaya jawa agar nantinya para generasi muda atau penerus kita tidak lupa dan budaya seperti imi tidak lekang dimakan oleh jaman " jelas Peltu Maryadi.

 Selain itu dengan diadakan  kegiatan bersih desa bertujuan untuk mohon keselamatan kepada Tuhan Yang Maha Esa khususnya untuk  seluruh warga Masyarakat Desa Sumber Rejo Serta untuk meningkatkan rasa kekeluargaan dan kerjasamanya sebagai bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi sikap kegotong royongan. Dalam acara tersebut menampilkan kesenian Tayub dan dailanjutkan pagelaran wayang Kulit semalam suntuk. [R06]

Danramil 0804/02 Plaosan hadiri pengajian muslimat NU Kecamatan Plaosan


Magetan, Jamaah Muslimat dan Jam'iyyat Nahdlatul Ulama Kecamatan Plaosan menggelar pengajian bersama  dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharam 1440  Hijriyah, Kamis (27/09/2018) Pengajian yang berlangsung di Lingkungan Duwet ini diikuti oleh Jamaah Muslimat dan Jam'iyyat se-Kecamatan Plaosan dalam Kegiatan ini mengusung tema "Dengan semangat tahu baru Hijriyah 1440 kita tingkatkan perempuan Indonesia berkwalitas, Mandiri, dan berakhlak Karimah". Selaku penceramah adalah KH Sunaryo dari Ngawi.

Tampak hadir dalam Pengajian Muslimat NU tersebut dari Forkopimca Plaosan antara lain Plt Camat Plaosan Edy Suntoro S. Sos, M. Si, Danramil 0804/02 Plaosan Kapten Inf Waluyo Utomo, Kapolsek Plaosan AKP  Sukono SH, Babinsa Kelurahan Plaosan Serda Sugito dan Bhabinkamtibmas Polsek Plaosan serta jamaah Muslimat NU Kecamatan Plaosan.

Dalam tausiyahnya, KH Sunaryo ini mengajak segenap jamaah untuk menjadikan tahun baru Hijriyah sebagai momentum untuk berhijrah menjadi  lebih baik lagi, dari negatif menjadi positif, dari positif menjadi lebih positif. Menurutnya, anak tangga pertama hijrah adalah taubat.

“Dalam berhijrah, kita harus naik tingkat, seperti menjadi orang yang lebih sabar, lebih ikhlas dan lebih bersyukur. Tingkatan sabar ada tiga, yakni: sabir, masabir dan asshabur,” ucapnya

“Jika saat ini kesabaran kita masih di tingkat sabir, maka tahun ini harus naik tingkat menjadi orang yang lebih sabar dan menjadi orang yang sabarnya tanpa batas,” sambungnya.

Selain itu, lanjut KH Sunaryo manusia juga harus memiliki rasa ikhlas yang besar. Ikhlas terbagi menjadi dua kelompok yakni mukhlis dan mukhlas.  Mukhlis berarti ikhlas melakukan kebajikan, tetapi masih mengingat perbuatannya tersebut yang dapat menjadi ria. Sedang mukhlas, ikhlas melakukan kebajikan dan tidak bersedia diketahui orang lain, dan apabila dipuji dia bersedih. “Selain itu, umat muslim juga harus memiliki rasa syukur kepada Allah SWT,” jelasnya.

Wanita berakhlak Karimah itu tidak hanya cukup dengan berhijab, sholat, atau berkata lembut. Tetapi wanita shalihah itu harus benar-benar mampu menjaga segala perkataan, perbuatan, ketaatan dan mampu menjaga hatinya.

Masih banyak muslimah yang berat untuk menjaga semua itu secara kaffah. Akan tetapi tidak ada salahnya jika kita terus mencoba dan berusaha untuk menjadi wanita muslimah yang shalihah. Jadikanlah itu sebagai mimpi dan cita-cita  bagi kita. Agar kita tidak pernah berhenti untuk menggapainya. Walaupun keshalihan itu hanya Allah yang berhak menilai. Tetapi secara pandangan karakter dan sifat-sifatnya wanita shalihah itu dapat diketahui.

Karakter Wanita Shalihah Cukup mudah mendeskripsikan wanita shalihah itu seperti apa, walaupun mempertahankannya itu cukup sulit. Karena memang iman seseorang itu yazid wa yanqus yaitu naik dan turun. Tetapi secara garis besar karakter atau ciri-ciri wanita shalihah adalah mereka yang taat kepada Allah atas segala perintah-Nya dan menjauhi segala apa yang dilarang-Nya"

Babinsa Tapen Hadiri Resik Deso Di Desa Binaannya


Magetan, Jum’at 28 September 2018 Tradisi bersih Desa merupakan tradsi turun temurun dari zaman leluhurnya yang di adakan setiap setahun sekali. Adapun kegiatan Bersih Desa yang dilakukan oleh seluruh masyarakat dengan mengadakan selamatan atau syukuran di tempat-tempat yang di anggap keramat oleh masyarakat setempat yang konon menurut cerita dari nenek moyang tempat tersebut adalah tempat Pejuang yang telah babat (buka) Desa Tersebut.

Dalam hal ini Desa warga Tapen acara selamatan  di Punden Jumok yang bertempat Dusun Sekar Putih Desa Tapen kecamatan Lembeyan. Adapun Hadir dalam acara tersebut Kades Desa Tapen Slamet Riyanto Beserta Seluruh Perangkat Desa , Babinsa Desa Tapen Sertu Suroto, Babinkamtibmas Briptu Dedi A, Tokoh Adat, Tokoh Agama, tokoh masyarakat serta Warga Tapen.

Acara dibuka dengan pembacaan Doa dan selamatan yang di pimpin oleh modin desa tapen Sholikin Sag. Acara selanjutnya sambutan Kepala Desa tapen dalam sambutan kepala desa tapen menuturkan acara selamatan dalam bersih desa bertujuan untuk mendoakan para leluhur pendiri desa tapen dan wujud rasa sukur apa yang diwariskan oleh para leluhur.

Acara Bersih Desa ini juga sebagai sarana untuk melestarikan budaya yang telah turun temurun agar generasi muda tau sejarah berdirinya desa tapen. Sebagai acara inti pada kegiatan ini dilaksanakan  pegelaran seni Gambyong dari sangar seni Ngudi Laras pimpinan bapak Djikun. (R.12)

Babinsa Desa Jungke Monitoring Penyaluran Beras Di Desa Binaannya


Magetan - Babinsa Desa Jungke Koramil 0804/07 Karangrejo Serda Tri Susilo melaksanakan kegiatan monitoring pembagian bantuan beras subsidi di Balai Desa Jungke Kec. Karas Kab. Magetan. Kegiatan tersebut  bertujuan untuk meyakinkan bahwa pendistribusian beras bersubsidi sampai kepada warga yang berhak menerima, tidak menemui kendala, “kata Babinsa Desa Jungke”

Disampaikannya, selama ini memang tidak terjadi masalah penyaluran beras bersubsidi. Namun kalau sampai terjadi, pihaknya bakal berkoordinasi dengan kepala desa.

Babinsa yang terjun langsung di lapangan harus bisa sensitif dan pro aktif, artinya dituntut bisa menyerap segala sesuatu yang menjadi kendala di lapangan dan apa yg menjadi masalah desa binaannya tidak hanya masalah penyaluran beras bersubsidi saja karena  harus mampu dan mengerti tentang kendala yang dihadapi warga.

Menurut Babinsa Jungke Serda Tri Susilo menyampaikan bahwa untuk diketahui, pendampingan pendistribusian beras bersubsidi tersebut tidak hanya di wilayah Jungke saja, tetapi seluruh Babinsa yang berada di wilayah Koramil 0804/07 Karangrejo mendapat tugas yang sama. Ungkapnya. (BY--R.07)

Kamis, 27 September 2018

Kasdim 0804/Magetan Hadiri Kirap Nayogo Projo Dan Andum Berkah Bolu Rahayu Di Alun-Alun Magetan


Magetan – Kirap Nayogo Projo dan andum berkah bolu rahayu merupakan tradisi tahunan yang diselenggarakan oleh Pemkab Magetan. Tradisi ini merupakan rangkaian peringatan hari jadi Kab. Magetan ke 343 tahun 2018. Acara tersebut dilaksanakan cukup meriah, ribuan warga Magetan tumpah ruah di alun - alun Kabupaten Magetan menyaksikan acara tahunan ini. Kamis(27/9)

Dalam istilah bahasa jawa Nayogo Projo merupakan  para punggawa pemerintahan yang ada di Kabupaten Magetan yang terdiri dari Bupati Magetan, Wakil Bupati Magetan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, para kepala dinas instansi dan seluruh camat yang ada di Kab. Magetan.


Kirap ini diawali dengan pemecahan kendi atau kendil di gerbang Pendopo kabupaten oleh Bupati Magetan Dr. Drs Suprawoto, SH. MSI, selanjutnya para pungawa Kabupaten ini akan keliling kota magetan menyapa rakyatnya dengan menaiki kereta kencana dan diiringi pasukan berkuda di belakang serta iring - iringan kue bolu yang merupakan makanan khas Magetan.

Ribuan kue bolu yang di susun dengan berbagai macam bentuk lesung, bedug, buceng, gong tumpeng nantinya akan diperebutkan di tengah alun-alun oleh masyarakat Magetan sebagai berkah bolu rahayu.


Susunan berbagai macam bentuk bolu tersebut penuh dengan makna wujud lesung mengambarkan adanya bulan Suro, sedangkan bedug lebih mengarah pada makna bulan Muharram, keduanya alat tersebut misalnya bedug ini bermakna untuk warga muslim  merupakan panggilan sholat, sedangkan lesung merupakan petanda fajar mulai tiba dimana masyarakat harus mulai bekerja.

Wujud buceng yang meruncing ke atas pada tatanan kue bolu, merupakan  simbol bahwa segala sesuatu akan kembali dan bermuara  di atas atau Tuhan Yang Maha Esa. Simbol buceng merupakan sarana masyarakat untuk instropeksi diri, demi mendapat keselamatan di dunia maupun akhirat. Wujud gong merupakan simbol woro-woro. Sebab, zaman dahulu ketika ada keramaian di pusat kota ditandai dengan tabuhan gong, sehingga mampu menjadi magnet bagi masyarakat Magetan untuk berkumpul dan bersama-sama meraup keselamatan.


Tumpeng yang dibuat dari hasil bumi seperti kubis, tomat, wortel, kacang panjang, hingga buah nanas merupakan simbul hasil bumi yang melimpah sehingga masyarakat magetan diharapkan  lebih bersyukur agar sejahtera.

Bupati Magetan Dr. Drs Suprawoto, SH. MSI mengatakan, tradisi tahunan yang menjadi budaya asli Magetan ini diharapkan menjadi jembatan penghubung bagaimana seorang pemimpin, bisa mendekat dan berbaur bersama rakyatnya. Tradisi dan  budaya ini harus kita lestarikan dan kita jaga bersama." Tegas Bupati magetan”

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Bupati Magetan Dr. Drs Suprawoto, SH. MSI beserta Ibu. Wakil Bupati Magetan Dra.Hj.Nanik Endang Rusminiarti,MPd beserta Bapak. Ketua DPRD Kab Magetan Ibu Karmini, S, Sos beserta Bapak. Sekda Kab Magetan Dr. Drs.H. Bambang Trianto, MM beserta Ibu. Komandan Kodim 0804/Magetan diwakili oleh Kasdim 0804/Magetan Mayor Inf Muji Wahono, Ka Intel Lanud Iswahjudi Letkol Sus Sutarno beserta Ibu. Kapolres Magetan diwakili oleh Kabag Sumda Polres Magetan Kompol Supriyono, SH beserta, Ka Kejaksaan Negeri Kab Magetan Bpk. Atang Pujianto.SH.MH. Ka Pengadilan Negeri Kab Magetan Bpk Nurhadi, SH, MH, Ka Pengadilan Agama Kab Magetan Drs.H.Achmad Nurul Huda, MH,  Jajaran Asisten I, II, III Kab. Magetan beserta Ibu. Jajaran Staf Ahli Kab Magetan beserta Ibu. Jajaran Kedis/Kabag/SKPD Kab. Magetan beserta Ibu. Jajaran Camat/Kades/Kakel Se Kab Magetan beserta Ibu dan masyarakat Kab Magetan.