Kamis, 13 September 2018

Akibat Tidak Mau Bersyukur Kepada Allah SWT Desa Legentang Hilang Dalam Waktu Semalam


Magetan - Danramil 02 Plaosan Kapten Inf Waluyo Utomo sehari - hari juga menjabat sebagai ketua Ta'mir Masjid Baitul Makmur Kelurahan Sarangan Kab. Magetan. Pada pengajian akbar dalam rangka peringatan Tahun baru Hijriyah yg dilaksanakan tepat pada tanggal 1 Muharam 1440 H Danramil 02 Plaosan dipercaya sebagai ketua panitia.

Pengajian akbar yang dihadiri -+ 1500 orang tersebut Danramil memberi sambutan sebagai ketua panitia sekaligus wakil dari Forpimca Kecamatan Plaosan. Dalam sambutanya ada dua hal penting yang perlu disampaikan kepada para jamaah yang hadir.

Pertama sebagai ketua panitia Kapten Inf Waluyo mengingatkan khususnya kepada warga Kelurahan Sarangan, agar semakin tekun beribadah sebagai wujud rasa syukur kepada Allah SWT, karena Allah begitu banyak memberi kemudahan-kemudahan terhadap masyarakat sarangan dalam mendapatkan rezeki.

Bukan bermaksud menakut nakuti Kapten Inf Waluyo mengisahkan bahwa Ada Dusun yg hilang dalam waktu semalam yaitu Dusun Legentang Desa Pekasiran Kec. Batur Kab. Banjar Negara. Dusun tersebut terletak di lereng gunung pangamun amun, barang kali ini yg dinamakan Istidraj karena dusun tersebut begitu makmur, pertanian sepanjang tahun selalu panen karena kesuburan tanahnya dan air sungai tidak pernah surut. Mendapatkan kenikmatan dan kemudahan dalam memperoleh rezeki dari Allah SWT masyarakatnya bukanya bersyukur justru semakin kufur perjudian, perzinahan, mabuk mabukan semakin meraja lela di dusun tsb setiap malam mengadakan pesta "Tarian Lengger"

Pada tanggal 16 malam 17 April 1955 mulai sore terjadi hujan deras, suasana gelap penduduk tdk berani keluar rumah. Tepat tengah malam terdengar suara ledakan dua kali yg sangat keras seperti ada bom yg jatuh, suara tsb sampai tedengar dari desa sebelah menurut saksi ( Bapak Toyib waktu di wawancarai umur 71 th) namun malam itu tdk ada yg berani melihat karena hujan blm reda dan jalanya licin.

Pagi hari suasana desa tetangga geger  karena melihat dusun Legentang sdh berubah menjadi kuburan masal. Dusun yg semula berada di lembah berubah menjadi bukit karena tertimbun tanah belahan gunung pangamun amun (Gunung tdk longsor tapi seperti ada raksasa yg mengeruk terus dilemparkan ke dusun legentang, karena kalau longsor sungai yg terletak diantara legentang dan pangamun amun pasti juga tertimbun)
Penduduk yg hanya berjumlah 334 orang semua terkubur hanya sisa dua orang perempuan (ini adalah kebesaran Allah agar orang tsb dpt menjadi saksi) semua korban jumlahnya 351 yg 19 orang dari desa lain.

Kedua Sebagai TNI yg mempunyai tugas pokok menjaga kedaulatan negara, menjaga keutuhan NKRI serta melindungi seluruh tumpah darah yg ada Danramil mengingatkan tentang begitu pentingnya menjaga persatuan sesama umat Islam.

Kalau umat islam bersatu maka negara ini akan kuat, sejarah membuktikan bahwa Peran umat islam dlm merebut dan mempertahankan kemerdekaan negara ini begitu dominan. Sekarang ini bulan September dalam sejarah pada bulan Agustus dan September ada peran umat islam dalam menjaga keutuhan NKRI yaitu ikut berperan aktif dalam memproklamirkan kemerdekaan 17 Agustus 1945 dan mempertahankan kemerdekaan dari belanda yg ingin menguasai kembali NKRI melalui "Resolusi jihat Kh. Hasyim Ashari" Jl Pegangsaan timur no 56 Jakarta yg digunakan untuk memproklamirkan kemerdekaan adalah rumah seorang ulama indonesia keturunan yaman yaitu Syeh Maroj Bin Martak.

Pada bulan September juga ada peristiwa penting yg dialami umat islam yaitu menghadapi pemberontakan PKI pd September 1948 dan pemberontakan PKI pada 30 September 1965. Tidak diragukan lagi bahwa umat islam punya andil besar dalam menjaga keutuhan NKRI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar