Magetan
– Kirap Nayogo Projo dan andum berkah bolu rahayu merupakan tradisi tahunan
yang diselenggarakan oleh Pemkab Magetan. Tradisi ini merupakan rangkaian
peringatan hari jadi Kab. Magetan ke 343 tahun 2018. Acara tersebut dilaksanakan
cukup meriah, ribuan warga Magetan tumpah ruah di alun - alun Kabupaten Magetan
menyaksikan acara tahunan ini. Kamis(27/9)
Dalam istilah bahasa jawa Nayogo Projo
merupakan para punggawa pemerintahan
yang ada di Kabupaten Magetan yang terdiri dari Bupati Magetan, Wakil Bupati
Magetan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, para kepala dinas instansi dan
seluruh camat yang ada di Kab. Magetan.
Kirap ini diawali dengan pemecahan
kendi atau kendil di gerbang Pendopo kabupaten oleh Bupati Magetan Dr. Drs
Suprawoto, SH. MSI, selanjutnya para pungawa Kabupaten ini akan keliling kota
magetan menyapa rakyatnya dengan menaiki kereta kencana dan diiringi pasukan
berkuda di belakang serta iring - iringan kue bolu yang merupakan makanan khas Magetan.
Ribuan kue bolu yang di susun dengan
berbagai macam bentuk lesung, bedug, buceng, gong tumpeng nantinya akan
diperebutkan di tengah alun-alun oleh masyarakat Magetan sebagai berkah bolu
rahayu.
Susunan berbagai macam bentuk bolu
tersebut penuh dengan makna wujud lesung mengambarkan adanya bulan Suro, sedangkan
bedug lebih mengarah pada makna bulan Muharram, keduanya alat tersebut misalnya
bedug ini bermakna untuk warga muslim merupakan panggilan sholat, sedangkan lesung
merupakan petanda fajar mulai tiba dimana masyarakat harus mulai bekerja.
Wujud buceng yang meruncing ke atas pada
tatanan kue bolu, merupakan simbol bahwa
segala sesuatu akan kembali dan bermuara
di atas atau Tuhan Yang Maha Esa. Simbol buceng merupakan sarana
masyarakat untuk instropeksi diri, demi mendapat keselamatan di dunia maupun
akhirat. Wujud gong merupakan simbol woro-woro. Sebab, zaman dahulu ketika
ada keramaian di pusat kota ditandai dengan tabuhan gong, sehingga mampu
menjadi magnet bagi masyarakat Magetan untuk berkumpul dan bersama-sama meraup
keselamatan.
Tumpeng yang dibuat dari hasil bumi seperti
kubis, tomat, wortel, kacang panjang, hingga buah nanas merupakan simbul hasil
bumi yang melimpah sehingga masyarakat magetan diharapkan lebih bersyukur agar sejahtera.
Bupati Magetan Dr. Drs Suprawoto, SH.
MSI mengatakan, tradisi tahunan yang menjadi budaya asli Magetan ini diharapkan
menjadi jembatan penghubung bagaimana seorang pemimpin, bisa mendekat dan
berbaur bersama rakyatnya. Tradisi dan budaya ini harus kita lestarikan dan kita jaga
bersama." Tegas Bupati magetan”
Kegiatan
ini turut dihadiri oleh Bupati Magetan Dr. Drs Suprawoto, SH. MSI beserta Ibu. Wakil
Bupati Magetan Dra.Hj.Nanik Endang Rusminiarti,MPd beserta Bapak. Ketua DPRD
Kab Magetan Ibu Karmini, S, Sos beserta Bapak. Sekda Kab Magetan Dr. Drs.H.
Bambang Trianto, MM beserta Ibu. Komandan Kodim 0804/Magetan diwakili oleh
Kasdim 0804/Magetan Mayor Inf Muji Wahono, Ka Intel Lanud Iswahjudi Letkol Sus
Sutarno beserta Ibu. Kapolres Magetan diwakili oleh Kabag Sumda Polres Magetan
Kompol Supriyono, SH beserta, Ka Kejaksaan Negeri Kab Magetan Bpk. Atang Pujianto.SH.MH.
Ka Pengadilan Negeri Kab Magetan Bpk Nurhadi, SH, MH, Ka Pengadilan Agama Kab
Magetan Drs.H.Achmad Nurul Huda, MH, Jajaran Asisten I, II, III Kab. Magetan
beserta Ibu. Jajaran Staf Ahli Kab Magetan beserta Ibu. Jajaran Kedis/Kabag/SKPD
Kab. Magetan beserta Ibu. Jajaran Camat/Kades/Kakel Se Kab Magetan beserta Ibu
dan masyarakat Kab Magetan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar