Rabu, 12 Februari 2020

Rembug Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Berikan Masukan Terkait Masalah Pertanian Di Wilayah Bendo


Magetan.  Bertempat di Rumah Heru Dwiyanto Ds. Kledokan Rt.04 Rw. 01 Kecamatan  Bendo Kabupaten Magetan telah dilaksanakan acara pertemuan rutin Paguyuban KTNA (Kontak Tani Nelayan Andalan)  Mekar Sari Kecamatan Bendo (Rabu, 12/02/2020)

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Ka. UPT TPHPKP Kec. Bendo beserta stafnya, Danramil 0804/13 Bendo yang diwakili Peltu Nanang Beny S,  Kapolsek Bendo yang diwakili oleh Kanit Binmas Iptu Maryanto,  Ketua Paguyuban KTNA Mekar Sari Bpk H. Kadimin, perwakilan Poktan dan Gapoktan se-Kecamatan Bendo serta Perwakilan kios-kios pupuk yang berada d wilayah Kec. Bendo.

Dalam sambutan Bpk. H. Kadimin selaku Ketua KTNA Kec. Bendo mengatakan untuk mendukung program pemerintah dalam menciptakan swasembada pangan nasional, tidak bisa hanya mengandalkan Dinas Pertanian saja. Tetapi butuh peran dari banyak untuk merealisisaikan program tersebut. Salah satunya, adalah dukungan dari Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) serta para penyuluh pertanian swadaya (PPS).

Juga diharapkan pelaksanaan Rutin Pertemuan KTNA selalu dinamis dan siap di depan membantu petani, serta meningkatkan koordinasi kepada pemerintah. Ia juga mengingatkan pentingnya para petani terdaftar dalam kelompok tani, karena kedepannya untuk memperoleh bantuan dari pemerintah dan pupuk subsidi melalui kelompok tani.

Ia juga berharap para petani menggunakan potensi alam untuk dapat memaksimalkan produksi dan produktivitas hasil Pertanian.

Kemudian berlanjut dengan sambutan Ka. UPT Dinas TPHPKP Kec. Bendo Bpk Mulyono menyatakan untuk kegiatan pendampingan ini, KTNA bisa bekerjasama dengan penyuluh pertanian dan penyuluh swadaya. Dengan pendampingan tersebut, KTNA akan bisa memberikan masukan terkait kondisi riil yang ada di lapangan. Dengan demikian, jika ada persoalan bisa diselesaikan dengan cepat dan dicarikan jalan keluarnya.

”Selama ini, tugas yang dilakukan KTNA bersinggungan langsung dengan petani di lapangan. Dengan demikian, mereka bisa lebih cepat menyampaikan informasi dari petani pada pemerintah melalui dinas pertanian, KTNA diharapkan dapat memberikan beragam masukan tentang kekurangan pada masalah pertanian. Seperti soal irigasi, penyaluran pupuk atau bantuan sarana dan prasarana pertanian yang dibutuhkan petani.

”Tantangan yang kita hadapi saat ini memang cukup berat. Meski demikian, dengan kerjasama yang baik maka program swasembada pangan ini akan berhasil dan kesejahteraan petani bisa terwujud,” katanya.

Kemudian di tempat terpisah Danramil 0804/13 Kapten Inf Sarpan mengatakan TNI AD telah bekerja sama dengan Kementan RI dalam rangka mewujudkan Indonesia swasembada pangan,  tentunya untuk mewujudkan itu perlu adanya kerjasama antara Babinsa, PPL dan Petani di lapangan, Babinsa hadir ditengah-tengah petani salah satunya untuk mengetahui permasalahan di bidang pertanian,dan kemudian permasalahan itu dimusyawarahkan sehingga dapat diketemukan cara mengatasi masalah tersebut, termasuk pengawalan pupuk bersubsidi di kios-kios pupuk, penyaluran pupuk bersubsidi harus tepat sasaran dan jangan sampai pupuk bersubsidi ini disalahgunakan atau diselewengkan dan selanjutnya KTNA ini merupakan mitra pemerintah harus berperan aktif dalam kegiatan pendampingan kelompok tani dan gapoktan. Dengan demikian, nantinya akan menuju kearah kelembagaan petani yang kuat dan mandiri.(R13)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar