Magetan. Bertempat di Rumah
Heru Dwiyanto Ds. Kledokan Rt.04 Rw. 01 Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan telah dilaksanakan
acara pertemuan rutin Paguyuban KTNA (Kontak Tani Nelayan Andalan) Mekar Sari Kecamatan Bendo (Rabu, 12/02/2020)
Kegiatan tersebut dihadiri oleh
Ka. UPT TPHPKP Kec. Bendo beserta stafnya, Danramil 0804/13 Bendo yang diwakili
Peltu Nanang Beny S, Kapolsek Bendo yang
diwakili oleh Kanit Binmas Iptu Maryanto,
Ketua Paguyuban KTNA Mekar Sari Bpk H. Kadimin, perwakilan Poktan dan
Gapoktan se-Kecamatan Bendo serta Perwakilan kios-kios pupuk yang berada d
wilayah Kec. Bendo.
Dalam sambutan Bpk. H. Kadimin
selaku Ketua KTNA Kec. Bendo mengatakan untuk mendukung program pemerintah
dalam menciptakan swasembada pangan nasional, tidak bisa hanya mengandalkan
Dinas Pertanian saja. Tetapi butuh peran dari banyak untuk merealisisaikan
program tersebut. Salah satunya, adalah dukungan dari Kontak Tani Nelayan
Andalan (KTNA) serta para penyuluh pertanian swadaya (PPS).
Juga diharapkan pelaksanaan Rutin
Pertemuan KTNA selalu dinamis dan siap di depan membantu petani, serta
meningkatkan koordinasi kepada pemerintah. Ia juga mengingatkan pentingnya para
petani terdaftar dalam kelompok tani, karena kedepannya untuk memperoleh
bantuan dari pemerintah dan pupuk subsidi melalui kelompok tani.
Ia juga berharap para petani
menggunakan potensi alam untuk dapat memaksimalkan produksi dan produktivitas
hasil Pertanian.
Kemudian berlanjut dengan
sambutan Ka. UPT Dinas TPHPKP Kec. Bendo Bpk Mulyono menyatakan untuk kegiatan
pendampingan ini, KTNA bisa bekerjasama dengan penyuluh pertanian dan penyuluh swadaya.
Dengan pendampingan tersebut, KTNA akan bisa memberikan masukan terkait kondisi
riil yang ada di lapangan. Dengan demikian, jika ada persoalan bisa
diselesaikan dengan cepat dan dicarikan jalan keluarnya.
”Selama ini, tugas yang dilakukan
KTNA bersinggungan langsung dengan petani di lapangan. Dengan demikian, mereka
bisa lebih cepat menyampaikan informasi dari petani pada pemerintah melalui
dinas pertanian, KTNA diharapkan dapat memberikan beragam masukan tentang
kekurangan pada masalah pertanian. Seperti soal irigasi, penyaluran pupuk atau
bantuan sarana dan prasarana pertanian yang dibutuhkan petani.
”Tantangan yang kita hadapi saat
ini memang cukup berat. Meski demikian, dengan kerjasama yang baik maka program
swasembada pangan ini akan berhasil dan kesejahteraan petani bisa terwujud,”
katanya.
Kemudian di tempat terpisah
Danramil 0804/13 Kapten Inf Sarpan mengatakan TNI AD telah bekerja sama dengan
Kementan RI dalam rangka mewujudkan Indonesia swasembada pangan, tentunya untuk mewujudkan itu perlu adanya
kerjasama antara Babinsa, PPL dan Petani di lapangan, Babinsa hadir
ditengah-tengah petani salah satunya untuk mengetahui permasalahan di bidang
pertanian,dan kemudian permasalahan itu dimusyawarahkan sehingga dapat
diketemukan cara mengatasi masalah tersebut, termasuk pengawalan pupuk
bersubsidi di kios-kios pupuk, penyaluran pupuk bersubsidi harus tepat sasaran
dan jangan sampai pupuk bersubsidi ini disalahgunakan atau diselewengkan dan
selanjutnya KTNA ini merupakan mitra pemerintah harus berperan aktif dalam
kegiatan pendampingan kelompok tani dan gapoktan. Dengan demikian, nantinya
akan menuju kearah kelembagaan petani yang kuat dan mandiri.(R13)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar