Kamis, 05 April 2018

Cerita Sesepuh yang Akhirnya Menjadi Kenyataan, dengan Adanya TMMD

Nganjuk,  Untuk kesekian kalinya alat pertahanan negara menggelar kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) di Kabupaten Nganjuk. Kali ini, di bawah Komando Dandim 0810/Nganjuk, Letkol Arh Sri Rusyono S, SE, para personel berseragam hijau loreng bersatu padu membangun infrastruktur jalan di Bumi Anjuk Ladang.
Beberapa waktu terakhir pemandangan berbeda terlihat di jalan penghubung antara Desa Losari Kecamatan Gondang menuju Desa Lengkong Lor Kecamatan Ngluyu Kabupaten Nganjuk.
Ratusan personel TNI turun ke lapangan melakukan pembangunan jalan. Meskipun peralatan yang digunakan tidak secanggih layaknya kontraktor proyek, namun mereka terlihat tulus melakukan pembangunan fisik dengan semaksimal mungkin.
Tak hayal langkah positif inipun mendapat apresiasi dari warga setempat. Ibarat “gayung bersambut”, warga berbondong-bondong membantu proses pembangunan infrastruktur jalan. Seolah-olah tidak ada lagi status sosial maupun embel-embel status apapun yang menjadi pembeda di antara mereka. Pria-wanita, tua-muda, turun ke jalan demi lancarnya kegiatan pembangunan.
Mokhamad Kuswanto, salah satu warga Desa Lengkong Lor, mengaku sangat bersyukur dengan adanya pembangunan jalan di desanya oleh personel TNI. Bahkan, dia bersama warga sekitar mengaku siap memberikan bantuan sewaktu-waktu jika dibutuhkan.
“Jalan ini yang bangun bapak TNI ‘nyengkuyung’ bersama warga. Kami sangat berterima kasih dan siap memberikan bantuan sewaktu-waktu secara ikhlas,” ungkapnya.
Lebih jauh, Kuswanto mengisahkan jika sebelumnya di kampung ini beredar cerita sejarah dari para sesepuh kalau suatu saat akan ada pembangunan jalan di daerah tersebut. Bahkan, warga meyakini cerita itu suatu saat akan menjadi kenyataan.
“Di sini beredar cerita sesepuh secara turun-temurun sekitar delapan generasi. Masyarakat percaya jika suatu saat ada ‘selendang kuning’ di sini, dan ternyata terbukti (selendang kuning) yang dimaksud adalah alat berat untuk pembangunan jalan,” katanya.
Kuswanto menyebut sebelumnya akses jalan ke Gondang berjarak sekitar 10 kilometer dengan waktu tempuh sekitar satu jam setengah. Dengan adanya infrastruktur jalan yang baru ini, dia meyakini jarak tempuh akan lebih cepat hingga kurang dari satu jam.
“Setelah ini mungkin (menuju Gondang) kurang dari satu jam, karena jalannya sudah bagus. Ini tentu sangat membantu sekali bagi kami lantaran membuat aktivitas warga menjadi lancar,” tukasnya.
Menurut keterangan warga, sebelum jalan dibuka seperti ini butuh tenaga ekstra ketika warga menggunakan roda transportasi. Terlebih saat musim hujan tiba, petani yang mengangkut hasil panen akan mengalami kesulitan mengangkut hasil panennya.
Padahal jalur ini merupakan penghubung beberapa desa, namun banyak sekali kendaraan yang belum bisa melintas secara lancar. Hanya roda dua yang sudah dimodifikasi saja yang dapat melintas, sehingga pengendara harus berputar arah meskipun jarak tempuh menjadi lebih jauh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar